Alhamdulillaah, setelah sekian lama vakum menulis perkembangan Ashima, kini bisa sedikit menuliskannya.
Ashima, my little girl, sekarang berusia 23 bulan. kosakatanya sudah cukup banyak untuk anak seusianya, alhamdulillaah. kata-katanya pun sebagian besar sudah bisa dimengerti dengan jelas. ashima juga sudah bisa bercerita, mengaitkan satu peristiwa dengan peristiwa lain, menceritakan perasaannya (meski masih lamat-lamat), serta bisa mulai memasuki fase eksistensi diri dan menentang. fase ini memang terasa sungguh berat, terutama pertahananku untuk lebih lembut dan sabar terkadang jebol begitu saja, terlebih di saat lelah.
Tampilkan postingan dengan label penyemangat. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label penyemangat. Tampilkan semua postingan
Ujian yang (semoga) membuat sabar...
15 Des 2012
Diposting oleh sikecil di 11:53 PM 3 komentar
Setelah sekian lama Ashima tidak pernah sakit dan menginjakkan kaki di tempat praktek dokter... qodarulloh... dia terkena radang tenggorokan mengikuti sepupunya. Sehari setelah mengajaknya kontrol ke dsog, dia terserang demam. dua hari kami menunggu demamnya turun, dan tepat sore harinya accident itu terjadi. Di sore yang gerimis, aku meminta mas untuk mengambil alat di RS yang akan digunakan untuk mengambil sampel urine ashima. Besar kecurigaanku demamnya karena ISK karena beberapa bulan sebelumnya aku pernah
About Ashima and Writing
25 Mei 2012
Diposting oleh sikecil di 11:53 AM 0 komentarBismillaah..
Udah pingin.. banget menceritakan perkembangan Ashima yang udah mulai aktif (sangat) sampai kini menulis pun harus curi-curi waktu. Kalau ketahuan ibunya online atau pegang laptop... hmmm... udah pasti bakal "disita" sama Ashima alias buat mainan sendiri. Oh.. betapa berharganya waktu luang bagi ibu-ibu seperti diriku...
Walking
22 Mar 2012
Diposting oleh sikecil di 4:48 PM 0 komentarCOMEBACK...
15 Des 2011
Diposting oleh sikecil di 4:41 PM 0 komentar
Sudah lama sekali rasanya tidak
menulis di blog ini. Agak tertatih-tatih menyesuaikan diri dengan ritme baru,
istri-ibu-menantu-bisnis. Yup! Kami masih tinggal dengan mertua karena maz anak
laki-laki satu-satunya. Tinggal dengan mertua bukan siksaan bagiku karena aku
benar-benar berfikir, dengan tinggal dan merawat serta menemani mereka, rasanya
kesedihanku tidak bisa merawat dan menemani orangtuaku sendiri jadi sedikit
terobati. Kerinduan setiap kali datang berharap bisa pulang dan menikmati
saat-saat indah bersama mereka tak bisa kuwujudkan dengan mudah.
YAHUDI
1 Agu 2011
Diposting oleh sikecil di 4:24 AM 4 komentar
Bismillaah,
Pagi kemarin sebagai balasan atas undangan kami minggu lalu, saya, Umm Tarik dan Umm Ibrahim a tiba-tiba mendapatkan undangan dari Umm Usamah, tetangga depan yang punya segudang kisah menarik yang ia bawa dari tanah kelahirannya, Palestina. Di antara 4 kepala rumah tangga, 2 lahir di tanah Palestina yang menghuni gedung apartemen berlantai 3 dengan 5 unit apartemen ini, baru bersama Umm Usamah, usia lewat 60 tahun, saya pernah meluangkan waktu duduk bersama. Mendengarkan kisah-kisah dari tanah Palestina langsung dari bibir orang yang pernah mengalami sendiri betapa jauh perbedaan Palestina sebelum dan sesudah pendudukan Israel.
Saya pun bersiap-siap memenuhi undangan beliau.
Pagi kemarin sebagai balasan atas undangan kami minggu lalu, saya, Umm Tarik dan Umm Ibrahim a tiba-tiba mendapatkan undangan dari Umm Usamah, tetangga depan yang punya segudang kisah menarik yang ia bawa dari tanah kelahirannya, Palestina. Di antara 4 kepala rumah tangga, 2 lahir di tanah Palestina yang menghuni gedung apartemen berlantai 3 dengan 5 unit apartemen ini, baru bersama Umm Usamah, usia lewat 60 tahun, saya pernah meluangkan waktu duduk bersama. Mendengarkan kisah-kisah dari tanah Palestina langsung dari bibir orang yang pernah mengalami sendiri betapa jauh perbedaan Palestina sebelum dan sesudah pendudukan Israel.
Saya pun bersiap-siap memenuhi undangan beliau.
Bukan Karena Tak Sayang...
23 Nov 2010
Diposting oleh sikecil di 4:56 PM 4 komentarBismillaah...
Mengingat masa sekolah adalah saat-saat menyenangkan bisa belajar dan bertemu dengan teman-teman. Namun siapa sangka, akan ada kesedihan tersirat di baliknya?
Aku dilahirkan di tengah keluarga guru yang juga PNS. Kedua orang tuaku sangat memperhatikan pendidikan anak-anaknya. Kami empat bersaudara bersekolah di SD tempat ibu mengajar yang terletak + 30 km dari rumahku. Setiap hari (kecuali hari ahad), selama bertahun-tahun, ibuku selalu memboncengkan kami ke sekolah dengan sepeda motor.
Sebait Cinta Jalan Menuju Surga
14 Nov 2010
Diposting oleh sikecil di 9:08 AM 0 komentarBerumah tangga, meski indah dan penuh kesenangan, namun jangan dibayangkan bahwa kita tidak akan menemukan sama sekali masalah yang akan mengguncang biduk yang tengah dikayuh. Tidak ada rumah tangga yang sepi dari problema, meski ketenangan dan kebahagiaannya tergantung dari manajemen yang dimiliki oleh setiap pasangan. Sedangkan tugas kita, wahai para istri, adalah menjaga keutuhan rumah tangga yang telah dibangun dengan susah payah. Berapa banyak di antara kita yang harus berjuang keras agar dapat menikah dengan laki-laki shalih pilihan? Maka janganlah lupa bahwa kebahagiaan itu dapat tercabik hanya karena kelalaian kita, wahai wanita.
Nikmatnya Kesabaran
1 Okt 2010
Diposting oleh sikecil di 5:48 PM 2 komentar
Nikmatnya menyantap air kelapa muda hijau yang baru dibuka suami ^^ jazaakallohu khoiron ya maz... setelah seharian melayaniku ini dan itu bak tuan putri, akhirnya bisa berangkat kajian juga. Ini masih lebih baik daripada awal-awal kehamilanku dulu.
Alhamdulillaah, Allah memang memudahkan kehamilanku kali ini jadi tidak sampai membuat suami dan orangtua kami jadi khawatir. Setelah 17 bulan memang Allah baru menakdirkan kami untuk memiliki buah hati (semoga sehat sampai lahir ya, nak!). Suamiku dulu menempuh jarak yang lumayan jauh sehingga 17 bulan aku belum juga hamil. Sampai akhirnya, kami memutuskan untuk kontrak sendiri. Alhamdulillaah setelah 5 bulan kami ngontrak, si kecil hadir juga (seneng rasanya).
Bersabarlah... insyaallah dia akan tiba
24 Sep 2010
Diposting oleh sikecil di 1:37 PM 0 komentarMelihat gadis-gadis mungil yang cantik, laki-laki kecil yang lucu... mulanya sempat bertanya-tanya dalam hatiku, kapan kiranya bahagia itu hadir di sisi kami?
Awalnya aku tidak pernah menyangka akan menghabiskan waktu 17 bulan menantinya. Ketika pertama kali menikah dan ditanya, "Sudah hamil belum?" kami hanya cengar-cengir, karena toh sepertinya baru kemarin kami menikah! Namun ketika minggu berganti minggu, bulan berganti bulan, bahkan tahun pun berganti, kegelisahan mulai melanda. Apalagi usia mulai beranjak tak lagi muda.
Langganan:
Postingan (Atom)