Tampilkan postingan dengan label penyemangat. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label penyemangat. Tampilkan semua postingan

Membangun Semangat Baru

7 Jan 2013

2 komentar
Alhamdulillaah, setelah sekian lama vakum menulis perkembangan Ashima, kini bisa sedikit menuliskannya.
Ashima, my little girl, sekarang berusia 23 bulan. kosakatanya sudah cukup banyak untuk anak seusianya, alhamdulillaah. kata-katanya pun sebagian besar sudah bisa dimengerti dengan jelas. ashima juga sudah bisa bercerita, mengaitkan satu peristiwa dengan peristiwa lain, menceritakan perasaannya (meski masih lamat-lamat), serta bisa mulai memasuki fase eksistensi diri dan menentang. fase ini memang terasa sungguh berat, terutama pertahananku untuk lebih lembut dan sabar terkadang jebol begitu saja, terlebih di saat lelah.

Ujian yang (semoga) membuat sabar...

15 Des 2012

3 komentar
Setelah sekian lama Ashima tidak pernah sakit dan menginjakkan kaki di tempat praktek dokter... qodarulloh... dia terkena radang tenggorokan mengikuti sepupunya. Sehari setelah mengajaknya kontrol ke dsog, dia terserang demam. dua hari kami menunggu demamnya turun, dan tepat sore harinya accident itu terjadi. Di sore yang gerimis, aku meminta mas untuk mengambil alat di RS yang akan digunakan untuk mengambil sampel urine ashima. Besar kecurigaanku demamnya karena ISK karena beberapa bulan sebelumnya aku pernah

About Ashima and Writing

25 Mei 2012

0 komentar

Bismillaah..

Udah pingin.. banget menceritakan perkembangan Ashima yang udah mulai aktif (sangat) sampai kini menulis pun harus curi-curi waktu. Kalau ketahuan ibunya online atau pegang laptop... hmmm... udah pasti bakal "disita" sama Ashima alias buat mainan sendiri. Oh.. betapa berharganya waktu luang bagi ibu-ibu seperti diriku...

Walking

22 Mar 2012

0 komentar

 Di usianya yang telah mencapai bahkan melewati 1 tahun, Ashima sedang giat-giatnya belajar jalan. Kosakatanya belum banyak yang bisa dimengerti selain "ma", "pa", "itu", "nih", "mimi", "titah". Tapi Ashima termasuk cukup "cerewet" dengan celotehannya yang tak kumengerti kecuali sedikit ^^

COMEBACK...

15 Des 2011

0 komentar

Sudah lama sekali rasanya tidak menulis di blog ini. Agak tertatih-tatih menyesuaikan diri dengan ritme baru, istri-ibu-menantu-bisnis. Yup! Kami masih tinggal dengan mertua karena maz anak laki-laki satu-satunya. Tinggal dengan mertua bukan siksaan bagiku karena aku benar-benar berfikir, dengan tinggal dan merawat serta menemani mereka, rasanya kesedihanku tidak bisa merawat dan menemani orangtuaku sendiri jadi sedikit terobati. Kerinduan setiap kali datang berharap bisa pulang dan menikmati saat-saat indah bersama mereka tak bisa kuwujudkan dengan mudah.

YAHUDI

1 Agu 2011

4 komentar
Bismillaah,

Pagi kemarin sebagai balasan atas undangan kami minggu lalu, saya, Umm Tarik dan Umm Ibrahim a tiba-tiba mendapatkan undangan dari Umm Usamah, tetangga depan yang punya segudang kisah menarik yang ia bawa dari tanah kelahirannya, Palestina. Di antara 4 kepala rumah tangga, 2 lahir di tanah Palestina yang menghuni gedung apartemen berlantai 3 dengan 5 unit apartemen ini, baru bersama Umm Usamah, usia lewat 60 tahun, saya pernah meluangkan waktu duduk bersama. Mendengarkan kisah-kisah dari tanah Palestina langsung dari bibir orang yang pernah mengalami sendiri betapa jauh perbedaan Palestina sebelum dan sesudah pendudukan Israel.

Saya pun bersiap-siap memenuhi undangan beliau.

Bukan Karena Tak Sayang...

23 Nov 2010

4 komentar
Bismillaah...
Mengingat masa sekolah adalah saat-saat menyenangkan bisa belajar dan bertemu dengan teman-teman. Namun siapa sangka, akan ada kesedihan tersirat di baliknya?

Aku dilahirkan di tengah keluarga guru yang juga PNS. Kedua orang tuaku sangat memperhatikan pendidikan anak-anaknya. Kami empat bersaudara bersekolah di SD tempat ibu mengajar yang terletak + 30 km dari rumahku. Setiap hari (kecuali hari ahad), selama bertahun-tahun, ibuku selalu memboncengkan kami ke sekolah dengan sepeda motor.

Sebait Cinta Jalan Menuju Surga

14 Nov 2010

0 komentar
Berumah tangga, meski indah dan penuh kesenangan, namun jangan dibayangkan bahwa kita tidak akan menemukan sama sekali masalah yang akan mengguncang biduk yang tengah dikayuh. Tidak ada rumah tangga yang sepi dari problema, meski ketenangan dan kebahagiaannya tergantung dari manajemen yang dimiliki oleh setiap pasangan. Sedangkan tugas kita, wahai para istri, adalah menjaga keutuhan rumah tangga yang telah dibangun dengan susah payah. Berapa banyak di antara kita yang harus berjuang keras agar dapat menikah dengan laki-laki shalih pilihan? Maka janganlah lupa bahwa kebahagiaan itu dapat tercabik hanya karena kelalaian kita, wahai wanita.

Nikmatnya Kesabaran

1 Okt 2010

2 komentar
Alhamdulillaahilladzi bini'matihi tathimmush shaalihaat...
Nikmatnya menyantap air kelapa muda hijau yang baru dibuka suami ^^ jazaakallohu khoiron ya maz... setelah seharian melayaniku ini dan itu bak tuan putri, akhirnya bisa berangkat kajian juga. Ini masih lebih baik daripada awal-awal kehamilanku dulu.
Alhamdulillaah, Allah memang memudahkan kehamilanku kali ini jadi tidak sampai membuat suami dan orangtua kami jadi khawatir. Setelah 17 bulan memang Allah baru menakdirkan kami untuk memiliki buah hati (semoga sehat sampai lahir ya, nak!). Suamiku dulu menempuh jarak yang lumayan jauh sehingga 17 bulan aku belum juga hamil. Sampai akhirnya, kami memutuskan untuk kontrak sendiri. Alhamdulillaah setelah 5 bulan kami ngontrak, si kecil hadir juga (seneng rasanya).

Bersabarlah... insyaallah dia akan tiba

24 Sep 2010

0 komentar


Melihat gadis-gadis mungil yang cantik, laki-laki kecil yang lucu... mulanya sempat bertanya-tanya dalam hatiku, kapan kiranya bahagia itu hadir di sisi kami?



Awalnya aku tidak pernah menyangka akan menghabiskan waktu 17 bulan menantinya. Ketika pertama kali menikah dan ditanya, "Sudah hamil belum?" kami hanya cengar-cengir, karena toh sepertinya baru kemarin kami menikah! Namun ketika minggu berganti minggu, bulan berganti bulan, bahkan tahun pun berganti, kegelisahan mulai melanda. Apalagi usia mulai beranjak tak lagi muda.