Sudah lama sekali rasanya tidak
menulis di blog ini. Agak tertatih-tatih menyesuaikan diri dengan ritme baru,
istri-ibu-menantu-bisnis. Yup! Kami masih tinggal dengan mertua karena maz anak
laki-laki satu-satunya. Tinggal dengan mertua bukan siksaan bagiku karena aku
benar-benar berfikir, dengan tinggal dan merawat serta menemani mereka, rasanya
kesedihanku tidak bisa merawat dan menemani orangtuaku sendiri jadi sedikit
terobati. Kerinduan setiap kali datang berharap bisa pulang dan menikmati
saat-saat indah bersama mereka tak bisa kuwujudkan dengan mudah.
Alhamdulillaah.. Hanya syukur yang
bisa kuucapkan karena sampai detik ini Alloh masih memberiku hubungan yang
indah dengan orangtua maz. Setelah begitu banyak cerita mengalir dari para
wanita, betapa menderitanya mereka tinggal bersama mertua, but it not happen to
me. Kehadiran Ashima juga menjadi kebahagiaan sendiri bagi rumah ini. How we
love you so much, my little girl..
Ashima yang saat ini sudah pandai
berceloteh meski tidak mengerti apa arti ucapannya. Ashima yang saat ini gemar
merangkak kesana-kemari, pegang ini pegang itu. Berdiri di sini merambat di
situ. Ashima yang mulai bisa menggoda dan diajak bercanda (dia sedang suka
sekali ikut menirukan suara batuk dan tawa seseorang). Semua tentang Ashima bagiku
adalah anugerah. Kehadirannya selalu menjadi obat lelahku dan juga maz. Karena
Ashima pula -biidzinillaah- aku mulai merambah dunia bisnis. Yah.. Memang tidak
sejalan dengan background pendidikanku, meski tak sepenuhnya tak sejalan, namun
aku mulai menikmatinya. Aku lebih menikmatinya daripada bekerja di luar rumah
seperti dulu. I choose it coz I know this is my best. Apalagi hasilnya cukup
lumayan untuk sekedar membantu maz.
Hmm.. Tapi mungkin memang aku kurang
pandai membagi waktu (ini aja anaknya baru satu). Seringkali pekerjaan rumah
tangga keteteran. Entah setrikaan menggunung atau cucian clodi yang menumpuk.
Bukannya mengkambinghitamkan, namun Ashima yang baru belajar merangkak &
berdiri tidak bisa dilepaskan begitu saja tanpa pengawasan. Di box aja tidak
bisa ditinggal lama karena sudah mulai memanjat-manjat, apalagi ketika tidur.
Tau-tau dia bangun tidur langsung duduk tanpa bersuara. Pengalaman satu kali
dia terjatuh membuatku sangat trauma.
0 komentar:
Posting Komentar