Jeruk.. oh.. Jeruk..

6 Jan 2011

Yang namanya manusia pasti punya masalah, dong. Memang yang namanya hidup itu nggak asyik kalau datar-datar saja. Bayangkan, gimana kalau hidup itu mulus... terus. Semua planning berjalan lancar, semua yang diinginkan tercapai dengan sukses *berasa di surga masyaallah ^-^*

But that's life. Kadang kita pingin A, yang didapat B. Subhanallah kalau kita bisa pandai mengatur emosi *kalau dalam istilah kesehatan mental namanya regulasi emosi*, jadi meski hati sedih atau berdarah-darah *serem amat sih!* orang nggak akan tau karena ekspresi wajah kita biasa saja. Tapi, yang namanya manusia pasti umumnya sulit untuk 100% menghilangkan ekspresi emosi dari wajah maupun gerak tubuhnya. Seperti halnya aku ^-^
Jeruk *lho, apa hubungannya?*.
Setelah hidup bersama selama kurang lebih 2 tahun, aku dan suami sudah sangat mengenal kepribadian dan karakter satu sama lain. Kami punya banyak kesamaan, namun yang paling gampang dilihat adalah ekspresi kami saat marah, sedih atau punya masalah: D I A M.
Hafal... banget deh, kalau maz sudah mulai diam pasti ada sesuatu nih! Memang suami pada dasarnya bukan tipe orang yang cerewet atau banyak bicara juga sih. Tapi kalau melihat tatapan matanya, pasti langsung ketahuan kalau beliau lagi ada masalah.

Nah, hal ini juga berlaku padaku. Sepandai-pandainya menutupi perasaan, pasti deh langsung ketahuan kalau lagi mikirin sesuatu *payah nih!*. Meski berusaha bersikap biasa, pasti langsung ditegur "Ade lagi mikirin apa sih?" Kalau kujawab, "Nggak kok, biasa aja." Pasti langsung dijawab, "wah... bohong... Kelihatan tuh, tatapan matamu itu nggak bisa berbohong." Deuu... kok gitu ya?? Nah, makanya kalau lagi pingin menyembunyikan perasaan, salah satu trik yang kulakukan adalah: Mengupas Jeruk.
Yup, kupas jeruk sampai benar-benar bersih, termasuk serat-seratnya. Kalau udah selesai, perasaan sepertinya jadi lebih baik deh! Sama efeknya kaya' nulis diary mungkin yaa.. ^-^

0 komentar:

Posting Komentar