Sebait Cinta Jalan Menuju Surga

14 Nov 2010

Berumah tangga, meski indah dan penuh kesenangan, namun jangan dibayangkan bahwa kita tidak akan menemukan sama sekali masalah yang akan mengguncang biduk yang tengah dikayuh. Tidak ada rumah tangga yang sepi dari problema, meski ketenangan dan kebahagiaannya tergantung dari manajemen yang dimiliki oleh setiap pasangan. Sedangkan tugas kita, wahai para istri, adalah menjaga keutuhan rumah tangga yang telah dibangun dengan susah payah. Berapa banyak di antara kita yang harus berjuang keras agar dapat menikah dengan laki-laki shalih pilihan? Maka janganlah lupa bahwa kebahagiaan itu dapat tercabik hanya karena kelalaian kita, wahai wanita.

Banyak jalan menuju Roma. Begitu pula dengan jalan menuju surga, ada banyak jalan yang dapat kita tempuh. Bahkan Allah telah membukakan satu jalan yang hanya dapat ditempuh kaum wanita. Berbaktilah kepada suamimu wahai muslimah, niscaya engkau akan bahagia…

Menikah merupakan fitrah manusia yang akan membawa ketenangan dan ketentraman dalam menapaki kehidupan. Dengan menikah, seseorang akan terhindar dari dosa dan kemaksiatan akibat gempuran nafsu syahwat yang tidak disalurkan dengan cara yang halal. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
ô`ÏBur ÿ¾ÏmÏG»tƒ#uä ÷br& t,n=y{ /ä3s9 ô`ÏiB öNä3Å¡àÿRr& %[`ºurør& (#þqãZä3ó¡tFÏj9 $ygøŠs9Î) Ÿ@yèy_ur Nà6uZ÷t/ Zo¨Šuq¨B ºpyJômuur 4 ¨bÎ) Îû y7Ï9ºsŒ ;M»tƒUy 5Qöqs)Ïj9 tbr㍩3xÿtGtƒ ÇËÊÈ
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir. (Ar-Ruum : 21)


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda bahwa:
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu bahwa ada beberapa orang dari sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya kepada para istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang amal beliau ketika memencilkan diri. Lalu sebagian di antara mereka berkata ‘Aku tidak menikah dengan wanita’. Sebagian yang lain berkata, ‘Aku tidak memakan daging’. Sebagian yang lain berkata, ‘Aku tidak tidur di atas kasur’. Lalu yang demikian itu didengar Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Maka beliau memuji dan menyanjung Allah, seraya bersabda, ‘Bagaimana orang-orang yang berkata begini dan begitu? Adapun aku shalat dan tidur, berpuasa dan tidak berpuasa serta menikahi wanita. Barangsiapa tidak menyukai sunnahku maka dia bukan termasuk golonganku.’” (HR. Bukhari : 298)

Apa yang paling membahagiakan bagi suami dari seorang istri? Kebahagiaannya adalah memiliki istri yang cantik. Kebahagiaan seorang suami adalah memiliki istri yang pintar. Kebahagiaan itu adalah mendapatkan istri yang berasal dari keturunan baik dan harta yang berkecukupan. Namun, jika kita bertanya pada mereka, mungkin hanya satu dari sekian banyak jawaban yang akan mengguggah perasaan kita. Kebahagiaan itu adalah memiliki istri yang shalihah. Siapakah istri yang shalihah?
Tidak ada perkara yang lebih bagus bagi seorang mukmin setelah bertakwa kepada Allah daripada istri yang shalihah, bila ia menyuruhnya maka ia menaatinya, bila ia memandangnya membuat hati senang, bila bersumpah maka ia mendukungnya dan bila ia pergi maka ia dengan tulus menjaga diri dan hartanya.” (HR. Ibnu Majah)
Mungkin terdengar berat untuk menjadi wanita shalihah. Namun tidaklah sesulit yang kita bayangkan. Banyak hal yang terlihat sederhana ternyata menjadi salah satu bumbu penyedap dalam rumah tangga kita. Jika masakan utama kita adalah pernikahan yang dibalut keimanan, maka ketaatan kita adalah aroma yang akan membuat masakan terasa lebih wangi dan mengguggah selera.

Sesungguhnya menjadi istri yang disayangi suami bukanlah sesuatu yang sulit. Sesungguhnya menjadi istri penyejuk hati bukanlah sesuatu yang tidak mungkin untuk diraih. Hanya dengan seulas senyum yang selalu terpancar dari wajahmu, yang akan menjadi penghilang kabut hitam hatinya. Hanya dengan kata-kata lembutmu, yang akan menjadi embun yang menetes di helai daun kehidupannya.

Saudariku, baktimu adalah tiket menuju surga-Nya. Keridhaan suamimu adalah kendaraan yang akan mengantarmu menuju kenikmatan negeri akhirat. Maka bahagiakanlah dirinya dengan keindahan akhlakmu. Jika banyak laki-laki mencari wanita yang cantik parasnya, maka hendaklah kita percantik agama dan akhlak kita. Sesungguhnya tidak akan bermanfaat kecantikan seorang wanita jika tidak disertai keindahan akhlak dan kebaikan agamanya. Sungguh bukan sesuatu yang tidak mungkin menjadikan suami berkata, "Alangkah bahagianya aku memiliki istri sebaik dirinya…"

Perhatikanlah apa yang disukai dan apa yang tidak disukai oleh suamimu. Jika ada salah satu dari sifat yang kita miliki tidak disukainya, hendaklah kita berusaha merubahnya semampu kita. Jika ada kebiasaan kita yang tidak berkenan di hatinya, maka hendaknya kita berusaha untuk menghilangkannya. Begitu pun jika ada yang tidak berkenan di hati kita dari dirinya, maka hendaklah kita menasehatinya dengan penuh kelembutan dan kesabaran. Walhamdulillahiladzi bini’matihi tatimmush shoolihaat… 

*republish catatan di fb*

0 komentar:

Posting Komentar