Rahasia di Balik Buah Kurma

14 Nov 2010

Rasanya yang manis dan mengenyangkan memang berbeda dari buah-buah lainnya. Buah kurma yang memiliki nama latin phoenix dactylifera ini memang selalu menjadi buah favorit di saat Ramadhan tiba. Berbuka dengan buah kurma merupakan sunnah  Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagaimana dalam hadits beliau yang artinya, “Nabi berbuka dengan ruthab (kurma ranum) sebelum shalat, jika tidak ada, dengan kurma, jika tidak ada, maka beliau minum beberapa teguk air.” (HR. Abu Dawud, at-Tirmidzi dan lain-lain).


Pohon Kurma
Pohon kurma merupakan salah satu spesies dari palmae. Kurma merupakan pohon palm yang menjulang hingga 30,5 hingga 36,5 meter, mulai dari bagian bawah batang, pohon kurma tertutupi lembaran sisik-sisik yang tajam, saling bertumpang tindih, liat dan mirip daun yang bertekstur kulir kayu.


Bunga-bunga kecil yang harum (bunga betina berwarna keputih-putihan, sementara yg jantan berlilin dan berwarna krim), tumbuh pada tandan  yg bercabang-cabang antara 25 hingga 150 helai, dan memiliki panjang 30 hingga 75 cm bagi pohon betina, hanya 1 hingga 22,5 cm bagi pohon jantan.  Sebuah tandan yang besar bisa ditumbuhi 6.000 hingga 10.000 bunga. Beberapa pohon kurma memiliki helai yang kaku baik pada yg jantan maupun yang betina, yang lainnya bisa memiliki bunga yang sempurna. Ketika mulai berbuah, tangkai tandan akan memanjang hingga 1, 8 meter, kadang tangkai tandan menekuk karena terlalu berat.


Buah kurma berbentuk lonjong, 2,5 hingga 7,5 cm, berwarna coklat gelap, kemerah-merahan, atau coklat kekuning-kuningan ketika matang dengan kulit yang tipis, daging yang manis (semakin manis jika matang penuh), dan bertekstur seperti permukan batu pada satu sisi buahnya.

Asal-usul Pohon Kurma
Sebenarnya tidak ada yang mengetahui dengan pasti dari mana asal pohon kurma. Namun beberapa ahli meyakini bahwa pohon kurma berasal dari dataran sekitar teluk Persia. Beberapa ahli lainnya menyatakan bahwa pohon kurma tumbuh di masa pra sejarah mulai dari Sengal hingga lembah sungai Indus di India Utara, khususnya di antara garis lintang 15 dan 30. Hal ini didasarkan pada bukti arkeolog penebangan di wilayah Arab bagian timur pada 4000 tahun sebelum masehi.  Pohon kurma dikembangkan di oasis-oasis di gurun-gurun oleh para pengembara, kemudian orang-orang Arab mulai memperkenalkan kurma kepada bangsa Spanyol.

Rahasia Buah Kurma
Banyak manfaat yang terkandung dalam buah kurma. Tidak percaya? Setiap butir kurma mengandung kekayaan gizi, antara lain hidrat arang, serat, kalsium, potasium, dan zat besi. Kandungan gizi tersebut mampu mengganti energi yang telah hilang. Itu sebabnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para salaf kuat berpuasa meski hanya sahur dengan tiga, lima atau tujuh butir kurma.


Dalam penelitiannya, Dr. dr. Wahjooetomo mengatakan, selama berpuasa, perubahan kadar gula yang terjadi dalam tubuh ternyata sangat kecil. Oleh karena itu, kandungan potasium dalam kurma sangat signifikan untuk mengatasi kelelahan.


Seratnya cocok untuk mengantisipasi sukar buang air besar. Sedangkan teksturnya yang halus itu cukup aman bagi lambung yang sensitif dan radang usus. Bukan hanya itu, kombinasi zat besi dan hidrat arang pada buah kurma sangat baik bagi penderita anemia dan lesu kronis.

Sementara itu, di tempat lain diketahui, makanan khas Timur Tengah tersebut pun bisa menurunkan risiko serangan stroke berkat tingginya kalium.

Memang, buah-buahan dikenal sebagai sumber utama vitamin, khususnya C. Kandungan energi atau kalorinya pun rendah, sebab lemak yang dikandungnya juga rendah. Namun tidak berlaku bagi kurma. Kandungan lemak pada kurma juga bisa dikesampingkan. Namun, tingginya karbohidrat menyebabkan tersedianya energi. Bahkan boleh dikatakan lebih tinggi dibandingkan sebagian jenis buah lainnya.

Selain itu, kurma mempunyai zat penting bagi metabolisme tubuh, terutama organ jantung dan pembuluh darah, yaitu kalium. Fungsi mineral ini membuat organ jantung dan pembuluh darah berfungsi baik, plus kian mengaktifkan kontraksi otot, serta membantu mengatur tekanan darah.

Hanya dengan memakan buah kurma lima butir per hari, itu sudah memenuhi persyaratan untuk kesehatan tubuh. Para peneliti menyimpulkan dengan hanya makan satu porsi ekstra makanan kaya kalium (minimal 0,4 setiap hari) risiko fatal stroke bisa diturunkan sampai 40 persen.

Batas krisis 400 mg kalium itu, sangat mudah. Anda penuhi dengan makan kurma kering sekira 65 gram saja (ekuivalen 5 buah kurma). Sebaliknya, mereka dengan konsumsi kalium kurang dari 2 gram per hari mempunyai risiko stroke fatal jauh lebih tinggi ketimbang yang lain. Menurut Dr. Louis Tobian dari Minnesota University, kalium pun bisa memberikan atau menyuplai energi dalam mencegah stroke secara langsung, terlepas kondisi tensi saat itu.

Konsumsi ekstra kalium bisa menjaga dinding arteri tetap elastis dan normal, sehingga pembuluh darah tidak mudah rusak akibat tekanan darah.

"Jadi, jelas sudah, kurma menyimpan senjata potensial antistroke dan antiserangan jantung, meskipun masih memerlukan penelitian secara komprehensif demi memastikannya," tuturnya.

Zat salisilat pun terkandung juga pada kurma. Seperti kita ketahui bahwa zat itu sering dipakai sebagai bahan baku aspirin : obat pengurang rasa sakit atau penghilang nyeri. Salisilat pun bisa memengaruhi prostaglandin (kelompok asam lemak hidroksida yang merangsang kontraksi otot polos sehingga menurunkan tekanan darah).

Ilmuwan lain selaku peneliti kurma dari aspek medis datang dari Jean Carper. Ia lewat karya tulisnya, "Your Miracle Medicine" menyoroti kurma mempunyai aktivitas seperti aspirin.

Kurma kering mempunyai kandungan aspirin alami sangat tinggi. Dalam beberapa macam buah seperti ceri, prune, dan kismis pun banyak mengandung kalium ikut beruntung karena mereka juga mengandung salisilat. Karenanya, para peneliti berharap, salisilat pada makanan seperti kurma bisa meredakan sakit kepala.

Menurut dr. Anwar El-Mufti dari Mesir, kurma mengandung zat gula paling banyak, yakni 70 persen serta umumnya sudah diolah alami. Karenanya, akomodatif bagi kesehatan. Sebagaimana zat gula pada buah lainnya, zat ini pada kurma mudah dicerna atau dibakar dalam tubuh sehingga menghasilkan tenaga besar. Dilihat dari proses penyerapan, zat gula pada kurma memang lain. Ia habis diserap bisa sampai pada menit ke-60 untuk jumlah tertentu. Hal yang sama terjadi dalam tempo setengahnya seperti teh manis. Karena itu, tidak perlu heran bila banyak ilmuwan mengatakan bahwa kurma bisa membuat kita lebih mampu tahan lapar. Sampai kini, masih banyak ilmuwan penasaran dengan misteri salisilat pada kurma.


Kualitas kurma dan harganya, jelas beragam. Hal itu tergantung dari asal-usul kurma tersebut serta kemasannya. Karena, harga kurma yang dikemas dalam kardus dan dibungkus plastik secara baik, akan berbeda dengan kurma kiloan atau kurma yang dikilo dan hanya dikemas oleh kantong plastik.

*rangkuman dari berbagai sumber*

0 komentar:

Posting Komentar