Bismillaah...
Menyempatkan diri di tengah kesibukan untuk mencatat sekilas perkembangan Ashima hingga usianya saat ini yang sudah mencapai 17 bulan. Alhamdulillaah...
Terharu... she's real a baby travelling... tapi alhamdulillaah Ashima dikaruniai fisik yang kuat sehingga saat sebulan dia bolak-balik jogja 3 kali (bahkan dalam 1 pekan kami pulang-pergi 2 kali ke Jogja), dia tidak jatuh sakit kecuali terkena flu (qodarullah waktu itu kami ajak dia main ke pantai dan dimandiin pakai air dingin habis basah-basahan. hehe ^^').
Ashima suka.... sekali dengan pantai. Terutama waktu berjalan dan main di atas pasir. Dia juga suka sekali main ombak. Alhamdulillaah waktu itu pantainya sepi jadi aku bisa ikut bermain dengan Ashima dan Ayahnya. What a beautifull day ^^
Waktu di pantai aku mengajak Ashima main istana pasir. Aku juga mengajaknya mengumpulkan kerang-kerang dan batu karang kecil. Sedangkan ayahnya lebih banyak mengajak Ashima main ombak. Dia sangat antusias dan bahkan sempat tidak mau diajak pulang. Yang kami herankan, dia hampir tidak pernah merasa takut mencoba hal-hal baru, termasuk hal-hal yang sedikit mengancam atau berbahaya. Dia sama sekali tidak merasa takut dengan binatang apapun yang selama ini ditemuinya, seperti bunglon yang penampilannya cukup seram. Mungkin karena pada dasarnya dia penyayang binatang (favoritnya adalah kuda, kucing baru kemudian ayam). Begitu sukanya pada binatang, kalau makan Ashima selalu berbagi dengan ayam-ayam dan kucing tetangga. Kata ayahnya, "kalau begitu caranya, nanti kalau punya peliharaan bisa-bisa malah mati karena dikasih makan terus sama Ashima (=mati kekenyangan)." Hehe.. tentu saja hanya bercanda. Tapi, makanan yang masuk ke mulut ayam memang lebih banyak daripada yang masuk ke mulut Ashima ^^'
Satu-satunya yang ditakuti Ashima adalah orang asing atau orang yang baru dilihat atau jarang ketemu. Kalau ketemu orang-orang seperti itu, bisa-bisa dia ngumpet di balik baju ayah atau ibunya dan minta gendong nggak mau turun. Hehe...
Oya, mengikuti jejak mba siska aku juga sudah mulai melatih Ashima pup dan pipis di toilet. Sebenarnya waktu usia 13 bulan aku sudah pernah mencoba melatihnya, tapi karena dia belum bisa berkomunikasi dengan baik, aku lebih banyak mengira-ira waktu yang tepat untuk membawanya ke toilet. Dan... lebih banyak gagalnya. Dan... aku belum siap karena waktu itu dia masih belum lancar jalan jadi aku harus menggendongnya ke toilet plus menjaga jangan sampai dia terpeleset karena pipisnya.
Waktu itu memang aku hanya memakaikan CD biasa ke Ashima. Untuk TT kali ini awalnya aku memakaikan cover clodi biar kalau pipis nggak sampai tumpah ke lantai. Dalam satu hari dia bocor berkali-kali. Aku pikir mungkin dia kurang merasakan sensasi "mengalir" sehingga dia nggak kunjung bilang kalau mau pipis (padahal kalau pakai clodi dia sudah bisa bilang pipis atau pup). Jadi, aku putuskan membelikannya persediaan CD yang cukup dan tidak memakaikan cover clodi lagi. Alhamdulillaah, dengan memberikan pertanyaan (Ashima mau pipis nggak?) dan pernyataan (Kalau pipis di kamar man...dii..) yang sama hingga puluhan kali dalam sehari, Ashima mulai bisa memberikan aba-aba di hari kedua. Dan hari ketiga hanya bocor 4 kali hingga menjelang tidur. Bahkan saat pergi ke Jogja pun kami harus terus melatihnya meski sungguh sangat merepotkan. Tapi, tugas ayahnya untuk membawanya ke toilet saat bepergian, karena aku was-was cipratan air waktu mengguyur pipis Ashima mengenai gamis dan jilbabku padahal masih digunakan untuk sholat. Oya, waktu bepergian dia tetap memakai pampers pants (ini merk pospaknya) jadi mudah untuk segera melepas saat dia sudah kebelet pipis. Untuk urusan pup, alhamdulillaah tidak banyak kendala karena tanda-tanda Ashima mau pup sudah jelas dan seringkali dia bilang kalau mau pup.
Tapi... namanya masih bayi... sampai saat ini dia kadang lupa bilang atau malas bilang kalau lagi keasyikan main. Jadi untuk berjaga-jaga, sekarang aku memakaikan cover clodi untuk mengantisipasi tumpahan air pipisnya. Aku tidak memaksanya segera lulus toilet training... tapi... kalau dia segera lulus, aku sangat bahagia. Hehe.. dengan alasan kesehatannya, pengiritan (tidak perlu beli pampers lagi yang bukan hanya harganya lumayan tapi ini popok yang paling susah... banget untuk dicari bahkan sering kehabisan stok) plus feel happy (my baby become a little girl).
Ashima itu sangat cerewet. Bangun tidur saja dia bisa mengoceh macam-macam, manggil-manggil ayah dan ibunya. Untuk urusan bahasa memang dia termasuk cepat menguasai. Dia mudah hapal benda-benda yang diajarkan. Bahkan dia sudah bisa meminta dengan menyebut nama benda yang dia tau, kalau nggak tau dia akan menggandeng tangan ayah atau ibunya ke benda yang dimaksud. Lucu... masyaallah...
Saat ini dia sudah bisa menyebut angka 2-11 (angka 1 kelewatan) dan terkadang meneruskan, kalau kita bilang 2 dia bilang 3, dst. Tapi itu juga masih belum konsisten. Biarlah... aku juga tidak ingin ngoyo dalam mengajarinya. Kami lebih menekankan membangun kreatifitasnya karena lebih dekat dengan unsur fun yang sudah pasti bisa juga dimasukkan unsur-unsur pendidikan lainnya.
Untuk motoriknya, dia masih suka jatuh bahkan 2 kali terbentur kepalanya (hiks..) dan nyungsep di conblock depan rumah hingga bibir dan hidungnya berdarah. Semuanya karena tersandung. Selain itu Ashima super aktif, sangat jarang melihatnya duduk tenang selain karena main pasir atau air. Sangat membutuhkan pengawasan ekstra.
Ashima suka sekali buku. Hobi barunya saat ini adalah memindah-mindahkan buku-buku ayah dan ibunya dari rak buku ke tempat tidur (atau membuat berantakan?). Dia juga suka minta dibacakan buku cerita bergambar dan mulai bisa menyebut benda-benda atau tokoh di dalam buku yang kami baca.Terkadang dia membuka-buka bukunya sendiri dan menunjukan beberapa gambar kepadaku sambil menyebut namanya.
Dia memang lebih suka mencorat-coret tembok daripada menggambar di kertas yang sudah kusediakan. Tapi, aku dan ayahnya sepakat untuk membiarkannya mencorat-coret tembok kamar sambil tetap mengajarinya menggambar di kertas.
Aku juga sudah mulai menggunakan flashcard, tapi bukan untuk mengajarinya membaca tapi hanya untuk mengenalkan berbagai nama benda kepadanya. Sejauh ini dia menikmati hal-hal yang kami lakukan. Semoga Allah Ta'ala memudahkan kami untuk mendidik Ashima menjadi anak yang sholihah dan cerdas..
0 komentar:
Posting Komentar