Nikmatnya Kesabaran

1 Okt 2010

Alhamdulillaahilladzi bini'matihi tathimmush shaalihaat...
Nikmatnya menyantap air kelapa muda hijau yang baru dibuka suami ^^ jazaakallohu khoiron ya maz... setelah seharian melayaniku ini dan itu bak tuan putri, akhirnya bisa berangkat kajian juga. Ini masih lebih baik daripada awal-awal kehamilanku dulu.
Alhamdulillaah, Allah memang memudahkan kehamilanku kali ini jadi tidak sampai membuat suami dan orangtua kami jadi khawatir. Setelah 17 bulan memang Allah baru menakdirkan kami untuk memiliki buah hati (semoga sehat sampai lahir ya, nak!). Suamiku dulu menempuh jarak yang lumayan jauh sehingga 17 bulan aku belum juga hamil. Sampai akhirnya, kami memutuskan untuk kontrak sendiri. Alhamdulillaah setelah 5 bulan kami ngontrak, si kecil hadir juga (seneng rasanya).

Sebenarnya aku dan suamiku tidak terlalu khawatir dengan keadaanku yang belum juga hamil. Namun, banyaknya pertanyaan dan komentar dari orang-orang itu yang justru menggoyahkan ketegaranku. Alhamdulillaah, suamiku orang yang cuek dan selalu berusaha menghiburku, "kalau sudah punya anak, belum tentu kita bisa sering jalan-jalan lho, dek.." dan seratus kata-kata penghibur lainnya.
Kehamilanku ini pun sama sekali tidak terduga. Waktu itu, kami pulang ke rumah orang tuaku di Magelang (kunjungan rutin setiap bulan), sekalian nengok keponakanku yang baru saja lahir (imut.. lucu..). Qadarullah waktu itu kakak menyuruh kami membawa pulang motor sampai Purwokerto. Siapa yang menolak naik motor berdua sampai rumah (baru lagi!), yah... sekalian refreshing. Akhirnya, jadilah kami menempuh perjalanan Magelang-Purwokerto 5 jam. Capek, tapi seneng.. ^^
Akhirnya beberapa hari setelah itu aku merasa perut nggak enak seperti gejala pre-menstruasi. Kukira dan kuduga, "si cantik" akan datang lagi. Aku sampai menyediakan satu bungkus untuk jaga-jaga. Kami memang sedia testpack. Tapi setelah setiap bulan selalu kecewa, akhirnya aku berjanji untuk nggak memakainya sampai benar-benar terlambat satu minggu. Setiap hari aku selalu dibayangi antara harap dan cemas. Namun aku meyakinkan diriku, jangan terlalu berharap. Suamiku juga santai-santai saja (mungkin udah yakin kali ini juga nggak hamil).
Sehari... Dua hari... Tiga hari... kontraksi di perutku nggak hilang-hilang, padahal sudah lewat tanggalnya. Ah, mungkin bulan ini terlambat (padahal siklusku sangat teratur). Tapi hari keempat aku sudah tidak tahan lagi. Aku harus tes hari ini! Akhirnya pagi hari, dengan perasaan deg-degan dan berusaha untuk -tetap- tidak berharap, aku tes. Sedetik.. dua detik... setengah menit... masih saja 1 strip. Bener kaan... cuma telat aja... Eitt! Tapi tunggu dulu! Setelah kupaksa diriku untuk menahan testpack agak lama, samar kulihat ada satu garis lagi yang muncul. Samar. Tapi benar-benar itu sebuah garis! ^^ Subhanallaah...
Aku angkat testpack itu tinggi-tinggi dan berusaha mengamati dengan seksama. "Maz, ini benar-benar dua garis! Positif!" Aku ingin menangis sekaligus tertawa. Masyaallah... penantian itu akhirnya berbuah manis! Suamiku masih setengah tidak percaya. Sampai akhirnya kami memutuskan untuk mengulang tes beberapa hari kemudian dan hasilnya tetap dua garis.


NB. Begitu senangnya sampai suamiku memotret hasil testpack-nya. hehe..

2 komentar:

cizkah mengatakan...

alhamdulillah hehehe baru kelihatan sekarang blognyah...
itu dewi rajin minum kelapa muda buat apakah??

kalo ana pribadi soalnya krn kmrn pas maag akut detoxnya berhasil pake itu jadi doyan, tapi ya gak dirutinin minum. Cuma doyan aja hehe..

sikecil mengatakan...

hehe.. baru sempet bikin blog lagi, mba (itupun gara2 disuruh suami).
ana emang seneng... banget minum air kelapa muda, terutama kelapa hijau. dulu pernah dikasih tau itu bisa membersihkan air ketuban (pengalaman kakak dan kata bidan). tapi terlepas dari mitos atau bukan, ana minum karena habis itu badan rasanya seger aja mba, nggak lemes. perut juga jadi enakan.
oya, ana link web-nya mba. gpp ya? 'afwan belum ijin. jazaakillahu khoiron.

Posting Komentar